Pages

Sample text

Sample Text

Minggu, 24 April 2016

Total Sintesis (Senyawa Mitomycin)

Mitomycins merupakan keluarga dari produk alami mengandung aziridine yang diisolasi dari Streptomyces caespitosus atau Streptomyces lavendulae. Secara umum, biosintesis semua mitomycins melalui hasil kombinasi 3-amino-5-hidroksibenzoat asam (AHBA), D-glukosamin, dan karbamoil fosfat, untuk membentuk inti mitosane, diikuti dengan langkah-langkah tertentu. Kunci menengah, AHBA, adalah prekursor umum untuk obat antikanker lainnya, asrifamycin dan ansamycin.
Dalam subtilis bakteri Bacillus, mitomycin C menginduksi kompetensi untuk transformasi. transformasi alam adalah proses transfer DNA antara sel-sel, dan dianggap sebagai bentuk interaksi seksual bakteri. Dalam lalat buah Drosophila melanogaster, paparan mitomycin C meningkatkan rekombinasi saat meiosis, tahap kunci dari siklus seksual. Dalam thaliana Arabidopsis tanaman, strain mutan cacat dalam gen yang diperlukan untuk rekombinasi selama meiosis dan mitosis hipersensitif terhadap pembunuhan oleh mitomycin C. Ia telah mengemukakan dari temuan terkait lainnya, dapat dijelaskan oleh gagasan bahwa selama proses seksual di prokariota (transformasi) dan eukariota (meiosis) crosslinks DNA dan kerusakan lainnya diperkenalkan oleh mitomycin C dikeluarkan oleh perbaikan rekombinasi.
Mitomycin C baru-baru ini ditemukan memiliki aktivitas yang sangat baik terhadap fase diam dan terhadap persisters diciptakan oleh Borrelia burgdorferi, agen penyebab penyakit Lyme.
Gambar 1 Mitomycin A dan C

Namun, kali ini yang akan dijelaskan adalah " Sintesis Senyawa mitomycin  di laboratorium dengan menggunakan pendekatan kishi, dimana pada pendekatan kishi ini menyatakan bahwa mitomycin dapat disintesis menggunakan precursor sederhana awalnya orto-dimetoksi toluene. Berikut ini adalah mekanisme reaksi pendekatan kishi senyawa mitomycin :



Gambar 2 Pembentukan Senyawa Para alil dimetoksi toluena

Pada tahap I Orto dimetoksi Toulena salah satu karbonnya bereaksi dengan dikloro metoksi metana sehingga terikat di atom C nomor 4 . TiCl4  disini bertindak sebagai katalis asam (Akseptor elektron Cl,mengikat 4 Cl). Terjadi delokalisasi pada gugus metoksi yang merupakan pengarah orto-para sehingga substituen dikloro metoksi metana tersubstitusi orto. Selanjutnya Cl akan lepas karna adanya katalis TiCl4 sehingga menyebabkan O menjadi rangkap dan akan mendesak metil lepas dan terbentuk aldehid.
Pada tahap II digunakan reagen mCPBA (metacloroperoksibenzoit acid) yang merupakan reagen yang mudah menjadi radikal. Oleh karena itu O bisa masuk karena ada H O  (radikal), terletak diposisi meta karena mudah untuk disubstitusi.
Pada tahap III terjadi 3 step yaitu yang pertama menggunakan reagen NaOMe, yang kedua menggunakan reagen MeOH yang menghasilkan senyawa ester dan yang ketiga menggunakan air untuk menghidrolisis ester dan menghasilkan gugus hidroksi atau senyawa orto-dimetoksi meta-hidroksi toluene.
Pada tahap IV terjadi reaksi substitusi elektrofilik dari 3-bromo-1-propena, H yang terikat pada O akan berikatan dengan Brsehingga propena akan tersubstitusi pada O.
Pada tahap V terjadi delokalisasi membentuk keton yang selanjutnya terjadi reaksi reduksi menghasilkan senyawa Para alil dimetoksi Toluena. Para alil dimetoksi Toluena selanjutnya mengalami reaksi intermediate aromatik dengan reaksinya sebagai berikut :
Gambar 3  reaksi intermediate aromatik Para alil dimetoksi Toluena

·        ·         Tahap 6

Gambar 4 reaksi pembentukan senyawa para alil diketon metoksi toluena
 ·         Tahap 7
Pada tahap ini, digunakan Zn sebagai reduktor

 ·         Tahap 8

Tahap pembentukan senyawa diatas melalui 3 step (3 langkah)  dengan menggunakan BnBr, K2CO(DME/DMF) dan kemudian direfluks untuk memisahkan pelarutnya.

 ·         Tahap 9 dan 10
Pada tahap ini, dimasukkan N-benzilamin (Bn) yang berfungsi sebagai gugus pelindung pada hidroksi.







1 komentar:

  1. Terima kasih atas informasinya. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana mekanismenya 1 jenis obat dapat digunakan sebagai antibiotik dan anti-tumor?? Kanker jenis seperti apa yang Anda maksud disini? Karena antibiotik hanya khusus diberikan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri sementara kanker dapat disebabkan oleh virus. Dan setahu saya suatu senyawa yang berpotensi sebagai antimikroba tidak dianjurkan untuk digunakan dalam mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus.

    Terima kasih.
    Wassalam.

    BalasHapus

 
Blogger Templates